Lebih baik kuliah atau langsung kerja?

5:44:00 PM

Lebih baik kuliah atau langsung kerja?

sumber : http://ramadonis.blogspot.com
Umumnya ini adalah pertanyaan bagi bara pelajar laki-laki yang akan segera lulus sekolah, khususnya tingkat sekolah menengah akhir. Loh koq?! Karena alternatif lain adalah menikah bagi yang perempuan. He he he. Tidak, ini berlaku untuk semuanya. Apa tujuan kuliah? Apa tujuan kerja? Bahasa pasarnya adalah agar punya penghasilan untuk masa depan. Kalau yang saya amati dari teman-teman saya yang melanjutkan ke perkuliahan, biasanya mereka kuliah agar ketika lulus bisa mendapatkan posisi yang strategis dan gaji sarjana jika yang menjadi karyawan. SMK, Meski katanya lulusan SMK itu siap kerja, nyatanya jika tidak berkompeten hanya akan jadi lulusan setengah matang dan harus merangkak untuk mendapatkan gaji sarjana. Selain itu banyak lulusan SMK yang ketika lulus tidak bekerja sesuai dengan kompetensinya di sekolah atau bahkan jadi pengangguran tahunan. Sebetulnya tidak ada yang salah karena rejeki tidak ada yang tahu. Namun di sisi lain ini menunjukkan bahwa potensi anak Indonesia kurang bisa terarah semenjak dini sehingga ketika beranjak ke tahap berikutnya kita hanya ikut-ikutan teman dan tidak tahu mau kemana ujungnya. #maaf agak sarkastik soalnya saya lulusan SMK, seolah-olah nyindir diri sendiri, hehe.

sumber : http://www.slideshare.net
 Oke, kembali lagi. Pada dasarnya tidak masalah mau kuliah atau kerja dulu. Kuliah pun ujung-ujungnya nyari penghasilan juga. PTN biasanya menjadi favorit para veteran putih abu. UNPAD, ITB, UI dan lainnya adalah favorit. Bagi kamu yang alumni sekolahnnya banyak yang sudah keterima di jajaran PTN favorit mungkin tak akan kesulitan untuk masuk juga dengan tes-tes segala macamnya. Tapi ada kalanya juga kamu gagal berjuang di pilihan 1, 2 dan 3. Ketiga pilihan tersebut diantaranya pasti PTN. Karena entah mengapa kalau di perhatikan tahun-tahun sekarang PTN menjadi gengsi tersendiri meski tidak bagi semua orang. Ketika pilihan 1, 2 dan 3 gagal akhirnya PTS lah menjad Incaran terakhir. Namun biasanya PTS ini memiliki perbedaan dari PTN dari sisi biaya dan fasilitas pendidikan#ya iyalah. Singkat cerita kamu sudah keterima di PTN/PTS yang kamu inginkan. Jika Perguruan tinggi yang kamu inginkan ada di luar kota ya mau tidak mau kamu harus nge-KOS atau numpang di rumah saudara yang ada di kota bersangkutan dan meninggalkan orang tua di rumah bersama adik dan kakakmu.

Tidak ada yang salah

sumber :http:// www.manusiawi.com

Tidak ada yang salah jika orang tua atau keluargamu punya biaya yang cukup untuk mengkuliahkanmu. Mereka tidak akan menganggap itu sebagai buang-buang duit. Mereka akan menganggapnya sebagai Investasi. Menginvestasikan apa yang mereka miliki agar putra/putrinya bisa berpendidikan dan menjadi orang lebih baik dari orang tuanya. Mereka tidak akan meminta balasan koq,  Cukup dengan melihat anak mereka berhasil itu adalah timbal balik yang mereka inginkan. Lalu bagaimana jika seandainya orang tuamu tidak punya biaya? Kamu bisa mengikuti program BIDIK MISI yang di berikan pemerintah di beberapa perguruan tinggi atau mencari beasiswa dari swasta. Jika rejeki, kamu bisa kuliah dengan gratis denga syarat yang telah di tentukan. Jangan sampai kuliah itu menyusahkan orang tua dan hanya jadi ajang gengsi. Kamu kuliah di Universitas ternama, setiap bulan ada kiriman uang(jika kuliah di luar kota) namun orang tuamu sendiri kadang tidak punya uang untuk makan dan memberi adikmu jajan. Mereka tidak ada akan mengeluh. Tapi bagi saya ini terasa menyakitkan.        
      
Saya menganggap pendidikan itu penting. Ilmu bisa di dapat dari mana saja. Kampus, Lingkungan sekitar dan lainnnya. Apapun ilmu itu jika bermanfaat serap saja. Saya berada di posisi di mana orang tua menginginkan saya untuk kuliah. Mereka menyuruh saya kuliah agar “sukses”. Dulu mereka tidak kuliah dan sekarang ingin anaknya memiliki pendidikan yang lebih dari mereka. Saya oke oke saja, namun saya menyadari saya punya saudara yang juga butuh biaya pendidikan. Biar saja orang tua fokus pada mereka. Saya berasal dari keluarga berkecukupan sehingga rasanya tidak pantas untuk mengajukan Bidik Misi. Beasiswa swasta? Harus belajar dulu biar rada pinter kalau ikutan tes. Saat ini saya memilih untuk bekerja dan Alhamdulillah sudah bekerja dan bisa membantu biaya pendidikan adik sedikit-sedikit. Bagi yang bekerja seperti saya bisa mengikuti kuliah kelas karyawan sesuai minat. Jika kuliahnnya selesai mungkin bisa menjadi batu loncatan di perusahaan yang sekarang atau mungkin ada kesempatan yang lebih baik di luar sana. Sedangkan saya punya rencana yang sedikit berbeda. 1-2 tahun bekerja, mengumpulkan uang untuk ini itu. Untuk modal usaha yang akan di kembangkan selama beberapa bulan atau tahun mungkin. Jika hasilnya menjanjikan saya akan keluar dari pekerjaan yang sekarang. Menjadi wirausaha dan bisa kuliah Full Time untuk menyenangkan orang tua. Kenapa Full Time? Karena saya tidak mau setengah-setengah. Ya namanya juga cita-cita. Kalau ada rejekinya mudah-mudahan tercapai. Kalau pembaca mungkin punya rencana yang beda lagi dengan saya.

Kesimpulannya adalah,
Kuliah dulu atau kerja dulu tidak masalah yang penting terarah dan tidak menjadi sebuah ke sia-siaan. Saya tidak menjudge yang Kuliah lebih baik dari yang kerja dulu atau sebaliknya. Ini hanyalah Unek-unek di pikiran saya. Gagal atau berhasil tergantung kepada Individu yang menjalani dan mentargetkan masa depannya seperti apa. Oh iya, masa depan kita adalah kematian, dan tidak perlu kuliah untuk mendapatkan gelar Alm. He he he.


Terimakasih.

 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »